Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan di Indonesia
Membangun Budaya Data-Driven di Perusahaan di Indonesia
Di era digital seperti sekarang ini, data menjadi salah satu aset berharga bagi perusahaan. Namun, masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum memiliki budaya data-driven yang kuat. Budaya data-driven sendiri merupakan sebuah pendekatan di mana pengambilan keputusan didasarkan pada data yang akurat dan relevan.
Menurut Pakar Teknologi Informasi, Budi Santoso, “Membangun budaya data-driven di perusahaan bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen dari seluruh lini manajemen dan karyawan untuk benar-benar memahami pentingnya data dalam mengambil keputusan bisnis.”
Salah satu langkah penting dalam membangun budaya data-driven di perusahaan adalah dengan menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai. Hal ini juga disampaikan oleh CEO perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, Andi Wijaya, “Tanpa infrastruktur teknologi yang memadai, sulit bagi perusahaan untuk mengolah data secara efektif dan efisien.”
Selain itu, pelatihan dan sosialisasi mengenai pentingnya data juga perlu dilakukan secara berkala. Hal ini sejalan dengan pendapat Direktur Utama perusahaan konsultan manajemen, Rina Sari, yang mengatakan, “Karyawan perlu diberikan pemahaman yang cukup mengenai data agar mereka dapat menggunakan data tersebut dalam mengambil keputusan sehari-hari.”
Tidak hanya itu, perusahaan juga perlu memiliki tim yang bertanggung jawab dalam mengelola dan menganalisis data. Chief Data Officer PT Data Bersama, Ahmad Rizki, menambahkan, “Tim data analytics yang kompeten sangat diperlukan dalam mengubah data menjadi informasi yang bernilai bagi perusahaan.”
Dengan membangun budaya data-driven yang kuat, diharapkan perusahaan di Indonesia dapat mengoptimalkan kinerja bisnis mereka dan memenangkan persaingan di pasar yang semakin ketat. Sebagai langkah awal, perusahaan dapat mulai dengan mengidentifikasi kebutuhan data mereka dan membangun strategi untuk mengelola data tersebut secara efektif.